Selasa, 23 April 2013

HUBUNGAN INTERPERSONAL



Hubungan Interpersonal
Model-model interpersonal
Telah dikemukakan  bahwa hubungan interpersonal merupakan hubungan 2  orang yang saling berinteraksi. Dalam  hubungan  interpersonal, dibahas mengenai satu orang dengan orang lain yang dipengaruhi oleh berbagai elemen yang menyertainya, yaitu :
  1. Mengamati orang lain, hubungan interpersonal tergantung dari cara orang mengamati orang lain.  Pengalaman pribadinya dan pengalaman dalam lingkungannya dijakdikan sebagai acuan dalam mengamati orang lain.
  2. Orang lain sebagai pengamat, ketika seorang mengamati orang lain , perilaku yang dilakukan tersebut adalah perilaku interpersonal antar dua atau lebih individu.  Misal, A mengmati B sebalikanya B juga mengamati  A.
  3. Analisis tindakan sederhana, dalam proses pengamatan  antara A dan B, demikian juga B pada A, sebenarnya terjadi analisis sederhana terhadap tindakan yang dilakukan masing-masing individu.
  4. Kausalitas personal dari interpersonal, hubungan interpersonal antara A terhadap B, bisa berlangsung secara berbeda-beda.Perilaku yang ditunjukan A tergantung situasi dan kondisi B. Dalam memainkan peran dengan B, A menghasilkan perilaku sesuai keinginan yang ditujukannya kepada B.
  5. Hasrat, elemen yang berkaitan dengan dorongan yang harus dipunyai terlebih dahulu pada A sebelum melakukan tindakan hubungan dengan B.
  6. Sentimen, dalam hubungan interpersonal dapat menimbulkan rasa suka dan tidak suka pada A maupun B.
  7. Keharusan dan nilai, dalam hubungan interpersonal, ada keharusan-keharusan terterntu yang dilakukan A maupun B. Keharusan ini merupakan tuntutan dari lingkungan, dari hubungan tersebut didapatkan nilai yang berkaitan dengan bermanfaat atau tidak bermanfaat bagi A maupun B.
  8. Permintaan dan perintah, hubungan antara A dan B lebih mem iliki valensi positif ketika lebih banyak menyertakan permintaan. Berbeda halnya dengan perintah yg bernuansa kekuasaan dan cenderung memiliki valensi negatif.
  9. Keuntungan dan kerugian, tergantung dari hasil yang diperoleh dari hasil relasi A terhadap B. Hubungan interpersonal akan berlangsung lebih lama apabila diperoleh keuntungan dan tidak akan berlangsung lama apabila diperoleh kerugian.
  10. Pengalaman, pengalaman yang diperoleh selama menjalin hubungan menimbulkan rasa suka dan tidak suka.
Teori pertukaran sosial
Dalam teori ini seseorang tertarik kepada orang lain disebabkan adanya pertimbangan untung rugi. Orang tertarik kepada orang lain karena orang lain tersebut mendatangkan keuntungan. Sebagai contoh ketika anda tertarik kepada teman kuliah anda karena banyak mendatangkan banyak keuntungan untuk anda. Dia sering memberi anda pinjaman catatan, dia bersedia mengantar anda kapanpun, ketiak mempunyai uang dia sering mentraktir anda.
Memulai hubungan
Faktor-faktor daya tarik :
1. Situasional
Seseorang tertarik kepada orang lain karena dilatarbelakangi oleh faktor situasional. Kondisi situasi yang menyebabkan sesorang secara spesifik suka pada orang lain yang terdiri atas :
2. Proximitas
Proximitas ini menim,bulkan daya tarik karena kedekatan nyata atau fisik. Seperti orang suka kepada orang lain karena dekat tempat tinggal, tempat kerja, dan tempat duduk.
3. interaksi
Jarak fungsional menyebakan adanya kedekatan yang memungkinkan terjadi interaksi. Dari proses interaksi yang berlangsung secara terus-menerus dapat menumbulkan daya tarik antara satu orang kepada orang lain.
3.Keakraban
Saling bertemu, sering melihat, dan kerap berbicara dapat menimbulkan kedekatan psikologi.  Dalam keakraban ini ada suatu efek yang dinamankan  “The mere exposure effect”, yaitu meningkatnya rasa suka karena seringnya bertemu dengan seseorang. Seperti memotret kenangan berulang-ulang sehingga menimbulkan rasa suka.
Faktor personal atau pribadi
Faktor personal atau pribadi memberika  pengaruh kepada daya tarik seseorang kepada orang lain, diantaranya :
Daya tarik fisik
Daya tarik fisik yang dimaksud disini meliputi paras wajah, tinggi badan, dan penampilan pakaian. Daya tarik menimbulkan rasa suka karebna kontak awal pada umumnya melihat trlebih dahulu melihat fisik, penampilan, atau sesuatu yang mudah dulihat oleh orang lain.
Ketertarikan pribadi
Dapat menimbulkan daya tarik adalah ketegasan, keiklasan, kehangatan, kejujuran.
Kehangatan
Orang yang hangat kepada orang lain memiliki daya tarik tersendiri. Kehangatan menumbulkan daya tarik karena mempengaruhi kesan sebagai orang yang menyenangkan dimata orang lain.
Kesamaan
Kesamaan menimbulkan daya tarik. Mengapa ? karena kesanaan sering mendatangkan ganjaran. Orang yang sama dengan kita cenderung akan menyetujui dan mendukung kita. Dalm kesamaan itu ada suatu prinsip kesesuaian yang dinamankan matching principle. Maksudnya adalah dalam suatu pernikahan atau menjualin suatu hubungan, seseorang memiliki kecenderungan untuk memilih pasangan yang mempunyai kesamaan.
Hubungan peran , model peran dalam konflik dan adequacy peran dalam hubungan peran
Model peran
Model peran dalam hubungan interpersonal di sini di anggap sebagi panggung sandiwara .di sini semua orang di minta buat memainkan perannya sesuai dengan naskah yang sudah di buat oleh masyarakat .
Menurut Dahrendorf, konflik dibedakan menjadi 4 macam :
• konflik antara atau dalam peran sosial (intrapribadi), misalnya antara peranan-peranan dalam keluarga atau profesi (konflik peran (role))
• konflik antara kelompok-kelompok sosial (antar keluarga, antar gank).
• konflik kelompok terorganisir dan tidak terorganisir (polisi melawan massa).
• konflik antar satuan nasional (kampanye, perang saudara)
• konflik antar atau tidak antar agama
• konflik antar politik.
Akibat konflik
Hasil dari sebuah konflik adalah sebagai berikut :
• meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok (ingroup) yang mengalami konflik dengan kelompok lain.
• keretakan hubungan antar kelompok yang bertikai.
• perubahan kepribadian pada individu, misalnya timbulnya rasa dendam, benci, saling curiga dll.
• kerusakan harta benda dan hilangnya jiwa manusia.
• dominasi bahkan penaklukan salah satu pihak yang terlibat dalam konflik.
Peran Komunikasi Interpersonal Mengatasi Konflik
Seperti yang kita ketahui bahwa komunikasi merupakan faktor penting dalam kehidupan, karena tanpa adanya komunikasi kegiatan manusia tidak akan berjalan dengan baik. Artinya melalui komunikasi diharapkan dapat membawa hasil pertukaran informasi dan saling pengertian di antara orang–orang yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
Ukuran manajemen komunikasi interpersonal yang efektif tergantung pada informasi yang disampaikan serta kualitas hubungan yang dibangun. ”Keberhasilan dalam mencapai ketepatan penyampaian informasi ditentukan oleh sifat, mutu informasi yang disampaikan di mana hal ini selanjutnya juga ditentukan oleh pengertian, keterangan, pengaruh sikap, hubungan yang makin baik serta tindakan”.


Intimacy dan hubungan pribadi
Sebagai konsekuensi adanya daya tarik menyebabkan interaksi sosial antar individu menjadi spesifik atau terjalin hubungan intim. Orang-orang tertentu menjadi istimewa buat kita, sedangkan orang lain tidak. Orang-orang tertentu menjadi sangat dekat dengan kita, dibandingkan orang lain. Adapun bentik intim terdiri dari persaudaraan, persahabatan, dan percintaan. Lebi h jauh mengenai bentuk-bentuk hubungan intim tersebut daoat dijelaskan pada bagian berikut :
1. Persaudaraan
Hubungan intik ini didasarkan pada hubungan darah. Hunungan intim interpersonal dalam persaudaraan terdapat hubungan inti ssperti dalam keluarga kecil. Pada persaudaraan itu didlamnya terkandung proximitas dan keakraban.
2. Persahabatan
Persahabatan biasanya terjadi pada dua individu yang didasarkan pada banyak persamaan. Utamanya persamaan usia. Hubungan dalam persahabatan tidak hanya sekedar teman, lebih dari itu diantara mereka terjalin interaksi yang sangat tinggi sehingga mempunyai kedekatan psikologis. Indikasi atau tanda-tanda bila dalam hubungan interpersonal terjadi persahabatan yaitu : sering bertemu, merasa bebas membuka diri, bebasmenyatakan emosi, dan saling tergantung diantara mereka.
3. Percintaan
Persabatan antar priab dan wanita bisa berubah mejadi cinta, jika dua individu itu merasa sebagai pasangan yang potensial seksual. Dalam suatu persahabatan, dapat melahirkan satu proses yang namanya jatuh cinta. Hal ini terjadi karena ada dua perbedaan mendasar antara persahabatan dan cinta.

I  Intimacy dan Pertumbuhan
Apapun alasan untuk berpacaran, untuk bertumbuh dalam keintiman, yang terutama adalah cinta. Keintiman tidak akan bertumbuh jika tidak ada cinta . Keintiman berarti proses menyatakan siapa kita sesungguhnya kepada orang lain. Keintiman adalah kebebasan menjadi diri sendiri. Keintiman berarti proses membuka topeng kita kepada pasangan kita. Bagaikan menguliti lapisan demi lapisan bawang, kita pun menunjukkan lapisan demi lapisan kehidupan kita secara utuh kepada pasangan kita.
Keinginan setiap pasangan adalah menjadi intim. Kita ingin diterima, dihargai, dihormati, dianggap berharga oleh pasangan kita. Kita menginginkan hubungan kita menjadi tempat ternyaman bagi kita ketika kita berbeban. Tempat dimana belas kasihan dan dukungan ada didalamnya. Namun, respon alami kita adalah penolakan untuk bisa terbuka terhadap pasangan kita. Hal ini dapat disebabkan karena :
(1) kita tidak mengenal dan tidak menerima siapa diri kita secara utuh.
(2) kita tidak menyadari bahwa hubungan pacaran adalah persiapan memasuki pernikahan.
(3) kita tidak percaya pasangan kita sebagai orang yang dapat dipercaya untuk memegang rahasia.
(4) kita dibentuk menjadi orang yang berkepribadian tertutup.
(5) kita memulai pacaran bukan dengan cinta yang tulus .
Dalam hal inilah keutamaan cinta dibutuhkan.





      Sumber:

Suyono Hadi. 2008. pengantar psikologi sosial 1.  Yogyakarta: D&H Pro Media Yogyakarta.
Walgito, B. 2003. Psikologi Sosial ( suatu pengantar ). Yogyakarta: Penerbit Andi.
http://iqbalmarisali.blogspot.com/2010/01/mengenal-analisis-transaksional-dalam.html
http://ittemputih.wordpress.com/2013/03/28/komunikasi-interpersonal/
http://psikologi.or.id/mycontents/uploads/2010/11/hubinterpersonal.pdf

STRES



Arti Penting Stres

- Pengertian Stres

Stress adalah bentuk ketegangan dari fisik, psikis, emosi maupun mental. Bentuk ketegangan ini mempengaruhi kinerja keseharian seseorang. Bahkan stress dapat membuat produktivitas menurun, rasa sakit dan gangguan-gangguan mental. Pada dasarnya, stress adalah sebuah bentuk ketegangan, baik fisik maupun mental. Sumber stress disebut dengan stressor dan ketegangan yang di akibatkan karena stress, disebut strain.

Stress sendiri dapat di bedakan menjadi dua kategori:

Eustress.

yakni stress yang menyenangkan karena didapat setelah menerima pujian atau penghargaan. Misalnya, baru saja kita mendapat penghargaan sebagai mahasiswa atau karyawan teladan tahun ini, mendapat juara dalam berbagai kontes dan lain sebagainya. Maka setelah mendapat pujian tersebut saya yakin akan ada stress dalam hidup si penerima penghargaan tersebut. Stress dalam artian, bagaimana untuk tetap bisa mempertahankan apa yang sudah kita raih tersebut. Kalau tuntutan ini bisa dipenuhi tidak jadi masalah. Namun kalau tidak, maka stress yang akan muncul menggantikannya. Ini yang perlu di waspadai.

Distress.

Yaitu stress yang diakibatkan oleh kondisi-kondisi yang tidak menyenangkan. Misalnya, ketika kita di PHK dari tempat kerja, mutasi, karena kematian, perceraian, beban kerja yang banyak dan lain sebagainya.

- Efek-efek stres

Ada beberapa efek strees yang dapat mempengaruhi performa kita:
  • Efek Subjektif: tidak sabar, agresif, frustasi, malu, murung, gugup dan menyendiri.
  • Efek Perilaku: mudah emosional, sering mendapatkan kecelakaan, perokok berat, makan berlebihan atau tidak mau makan sama sekali.
  • Efek Kognitif: tidak mampu berkonsentrasi, tidak mampu membuat keputusan, pelupa, sensitif terhadap kritikan dan suka menyangkal.
  • Efek fisik: tekanan darah, mulut menjadi kering, sesak napas, gatal-gatal.
  • Efek organisatoris: komunikasi antar personal yang lemah, kinerja menurun, membenci pekerjaan, absen kerja dan lain sebagainya.
- General Adaptation Syndrom dari Hans Selye.
Reaksi fisiologis tubuh terhadap perubahan-perubahan akibat stress disebut sebagai general adaption syndrome, yang terdiri dari tiga fase:
a.       Alarm reaction(reaksi peringatan) pada fase ini tubuh dapat mengatasi stressor(perubahan) dengan baik. Apabila ada rasa takut atau cemas atau khawatir tubuh akan mengeluarkan adrenalin, hormon yang mempercepat katabolisme untuk menghasilkan energi untuk persiapan menghadapi bahaya mengacam. Ditambah dengan denyut jantung bertambah dan otot berkontraksi.
b.      The stage of resistance( reaksi pertahanan). Reaksi terhadap stressor sudah mencapai atau melampaui tahap kemampuan tubuh. Pada keadaan ini sudah dapat timbul gejala-gejala psikis dan somatis. Respon ini disebut juga coping mechanism. Coping berarti kegiatan menghadapi masalah, misalnya kecewa diatasi dengan humor, rasa tidak senang dihadapi dengan ramah dan sebagainya
c.       Stage of exhaustion( reaksi kelelahan). Pada fase ini gejala-gejala psikosomatik tampak dengan jelas. Gejala psikosomatis antara lain gangguan penceranaan, mual, diare, gatal-gatal, impotensi, exim, dan berbagai bentuk gangguan lainnya. Kadang muncul gangguan tidak mau makan atau terlalu banyak makan.
- Faktor individual & Sosial penyebab stres.
Ø  Faktor Individu
Biasanya yang menyebabkan diri individu mengalami stress berasal dari keadaan atau kondisi keluarga,seperti salah pola asuh, broken home, keadaan ekonomi yang sulit, serta kurangnya kecocokan dengan aturan keluarga. Itu semua hanya sebagian kecil faktor individu yang menyebabkan stress.

Ø  Faktor Sosial
Seseorang mengalami stress bukan hanya karena faktor individu saja, melainkan dikarenakan faktor sosialnya juga. Faktor sosial yang dimaksud seperti disebabkan karena bencana alam (gempa bumi, tsunami, longsor, banjir, kebakaran, dan lain-lain). Karena sebab-sebab itulah biasanya individu tersebut merasakan goncangan yang sangat kuat dan jika individu tersebut tidak bias terima keadaan tersebut maka akan menyebabkan seseorang mengalami stress.
Tipe stres Psikologis.
Tipe-tipe stress terbagi menjadi empat, yaitu :
          
          Ø  Tekanan
Biasanya tekanan muncul tidak hanya dalam diri sendiri, mealinkan di luar diri juga. Karena biasanya apa yang menjadi pandangan kita terkadang bertentangan dengan pandangan orang tua, itu yang terkadang menjadi salah satu tekanan psikologis bagi seorang anak yang akan menimbulkan stress pada anak tersebut.

Ø  Frustasi
Suatu kondisi psikologis yang tidak menyenangkan sebagai akibat terhambatnya seseorang dalam mencapai apa yang diinginkannya.

Ø  Konflik
Perbedaan pendapat, perbedaan cara pandang bahkan perbedaan pandangan dalam mencapai suatu tujuan itu akan menimbulkan koflik. Biasanya tidak hanya konflik dengan diri sendiri, banyak juga konflik ini terjadi antar beberapa orang, kelompok, bahkna organisasi.

              Ø  Kecemasan
             Khawatir, gelisah, takut dan perasaan semacamnya itu merupakn suatu    tanda atau sinyal seseorang mengalami kecemasan. Biasanya kecemasan di timbulkan karena adanya rasa kurang nyaman, rasa tidak aman atau merasa terancam pada dirinya.

          Symptom-Reducing Response Terhadap Stres

-  Pengertian symptom - reducing responses terhadap stress
   
Kehidupan akan terus berjalan seiring dengan brjalannya waktu. Individu yang mengalami stress tidak akan terus menerus merenungi kegagalan yang ia rasakan. Untuk itu setiap individu memiliki mekanisme pertahanan diri masing-masing dengan keunikannya masing-masing untuk mengurangi gejala-gejala stress yang ada.

- Mekanisme Pertahanan Diri
  • Indentifikasi
Indentifikasi adalah suatu cara yang digunakan individu untuk mengahadapi orang lain dengan membuatnya menjadi kepribadiannya, ia ingin serupa dan bersifat sama seperti orang lain tersebut. Misalnya seorang mahasiswa yang menganggap dosen pembimbingnya memiliki kepribadian yang menyenangkan, cara bicara yang ramah, dan sebagainya, maka mahasiswa tersebut akan meniru dan berperilaku seperti dosennya.
  • Kompensasi
Seorang individu tidak memperoleh kepuasan dibidang tertentu, tetapi mendapatkan kepuasaan dibidang lain. Misalnya Andi memiliki nilai yang buruk dalam bidang Matematika, namun prestasi olahraga yang ia miliki sangat memuaskan.
  • Overcompensation / Reaction Formation 
Perilaku seseorang yang gagal mencapai tujuan dan orang tersebut tidak mengakui tujuan pertama tersebut dengan cara melupakan serta melebih-lebihkan tujuan kedua yang biasanya berlawanan dengan tujuan pertama. Misalnya seorang anak yang ditegur gurunya karena mengobrol saat upacara, beraksi dengan menjadi sangat tertib saat melaksanakan upacara san menghiraukan ajakan teman untuk mengobrol.

• Sublimasi
Sublimasi adalah suatu mekanisme sejenis yang memegang peranan positif dalam menyelesaikan suatu konflik dengan pengembangan kegiatan yang konstruktif. Penggantian objek dalam bentuk-bentuk yang dapat diterima oleh masyarakat dan derajatnya lebih tinggi. Misalnya sifat agresifitas yang disalurkan menjadi petinju atau tukang potong hewan.
  • Proyeksi
Proyeksi adalah mekanisme perilaku dengan menempatkan sifat-sifat bain sendiri pada objek diluar diri atau melemparkan kekurangan diri sendiri pada orang lain. Mutu Proyeksi lebih rendah daripada rasionalisasi. Contohnya seorang anak tidak menyukai temannya, namu n ia berkata temannya lah yang tidak menyukainya.
  • Introyeksi
Introyeksi adalah memasukan dalam diri pribadi dirinya sifat-sifat pribadi orang lain. Misalnya seorang wanita mencintai seorang pria lalu ia memasukkan pribadi pria tersebut ke dalam pribadinya.
  • Reaksi Konversi
Secara singkat mengalihkan koflik ke alat tubuh atau mengembangkan gejala fisik. Misalnya belum belajar saat menjelang bel masuk ujan, seorang anak wajahnya menjadi pucat berkeringat.
  • Represi
Represi adalah konflik pikiran, impuls-impuls yang tidak dapat diterima dengan paksaan ditekan ke dalam alam tidak sadar dan dengan sengaja melupakan. Misalnya seorang karyawan yang dengan sengaja melupakan kejadian saat ia di marahi oleh bosnya tadi siang.
  • Supresi
Supresi yaitu menekan konflik impuls yang tidak dapat diterima secara sadar. Individu tidak mau memikirkan hal-hal yang kurang menyenangkan dirinya. Misalnya dengan berkata "Sebaiknya kita tidak membicarakan hal itu lagi."  
  • Denial
Denial adalah mekanisme perilaku penolakan terhadap sesuatu yang tidak menyenangkan. Misalnay seorang penderita diabetes memakan semua makanan yang menjadi pantangannya.
  • Regresi
Regresi adalah mekanisme perilaku seorang yang apabila menghadapi konflik frustasi, ia menarik diri dari pergaulan. Misalnya artis yang sedang digosipkan selingkuh karena malu maka ia menarik diri dari perkumpulannya.
  • Fantasi
Fantasi adalah apabila seseorang menghadapi konflik-frustasi, ia menarik diri dengan berkhayal/berfantasi, misalnya dengan lamunan. Contoh seorang pria yang tidak memilki keberanian untuk menyatakan rasa cintanya melamunkan berbagai fantasi dirinya dengan orang yang ia cintai.
  • Negativisme
Adalah perilaku seseorang yang selalu bertentangan / menentang otoritas orang lain dengan perilaku tidak terpuji. Misalkan seorang anak yang menolak perintah gurunya dengan bolos sekolah.
  • Sikap Mengritik Orang Lain
Bentuk pertahanan diri untuk menyerang orang lain dengan kritikan-kritikan. perilaku ini termasuk perilaku agresif yang aktif. Misalkan seorang karyawan yang berusaha menjatuhkan karyawan lain dengan adu argument saat rapat berlangsung.

- Strategi Coping untuk Mengatasi Stress
  • Menghilangkan stress mekanisme pertahanan dan penanganan yang berfokus pada masalah. Menurut Lazurus penanganan stress atau coping terdiri dari dua bentuk, yaitu :
  1. Coping yang berfokus pada masalah (problem focused coping)  adalah istilah Lazurus untuk strategi kognitif untuk penanganan dtress atau coping yang digunakan oleh individu yang mengahadapi masalahnya dan berusaha menyelesaikannya.
  2. Coping yang berfokus pada emosi (problem focused coping) adalah isitlah Lazurus untuk strategi penanganan stress diaman individu memberikan respon terhadad situasi stress dengan cara emosional, terutama dengan menggunakan penialaian defensif.
  • Strategi Penanganan stress denagn mendekat dan menghindar
  1. Strategi mendekati (approach strategies) meliputi usaha kognitif untuk memahami penyebab stress dan usaha untuk mengahadapi penyebab stress tersebut dengan cara mengahadapi penyebabnya atau konsekuensi yang ditimbulkannya secara langsung.
  2. Strategi menghindar (avoidance strategies) meliputi usaha kognitif untuk menyangkal atau meminimalisasikan penyebab stress dan usaha yang muncul dalam tingkah laku, untuk menarik diri atau menghindar dari penyebab stress.
• Pendekatan Problem Solving terhadap Stress
    Salah satu cara dalam menangani stress yaitu menggunakan metode biofeddback, tekniknya adalah mengetahui bagian-bagian tubuh mana yang terkena stress kemudian belajar untuk menguasainya. Tekhnik ini menggunakan serangkaian alat yang sangat rumit sebagai Feedback.
Melakukan sugesti untuk diri sendiri juga dapat lebih efektif karena kita tahu bagaimana keadaan diri kita sendri. Berikan sugesti-sugesti yang positif, semoga cara ini akan berhasil ditambah dengan pendekatan secara spiritual (mengarah pada Tuhan). 

Meningkatkan Toleransi Stress
Menigkatkan toleransi terhadap stress dengan cara menigkatkan keterampilan / kemampuan diri sendiri, baik secara fisik maupun psikis, misalnya secara psikis : menyadarkan diri sendiri bahwa stress memang selalu ada dalam setiap aspek kehidupan dan dialami oleh setiap orang, walaupun dalam bentuk dan intesitas yang berbeda. Secara fisik : mengkonsumsi makanan dan minuman yang cukup gizi, menonton acara-acara  hiburan di televisi, berolahraga secara teratur, melakukan tai chi, yoga, relaksasi otot, dan sebagainya.

Sumber: