Hubungan Interpersonal
Model-model interpersonalTelah dikemukakan bahwa hubungan interpersonal merupakan hubungan 2 orang yang saling berinteraksi. Dalam hubungan interpersonal, dibahas mengenai satu orang dengan orang lain yang dipengaruhi oleh berbagai elemen yang menyertainya, yaitu :
- Mengamati orang lain, hubungan interpersonal tergantung dari cara orang mengamati orang lain. Pengalaman pribadinya dan pengalaman dalam lingkungannya dijakdikan sebagai acuan dalam mengamati orang lain.
- Orang lain sebagai pengamat, ketika seorang mengamati orang lain , perilaku yang dilakukan tersebut adalah perilaku interpersonal antar dua atau lebih individu. Misal, A mengmati B sebalikanya B juga mengamati A.
- Analisis tindakan sederhana, dalam proses pengamatan antara A dan B, demikian juga B pada A, sebenarnya terjadi analisis sederhana terhadap tindakan yang dilakukan masing-masing individu.
- Kausalitas personal dari interpersonal, hubungan interpersonal antara A terhadap B, bisa berlangsung secara berbeda-beda.Perilaku yang ditunjukan A tergantung situasi dan kondisi B. Dalam memainkan peran dengan B, A menghasilkan perilaku sesuai keinginan yang ditujukannya kepada B.
- Hasrat, elemen yang berkaitan dengan dorongan yang harus dipunyai terlebih dahulu pada A sebelum melakukan tindakan hubungan dengan B.
- Sentimen, dalam hubungan interpersonal dapat menimbulkan rasa suka dan tidak suka pada A maupun B.
- Keharusan dan nilai, dalam hubungan interpersonal, ada keharusan-keharusan terterntu yang dilakukan A maupun B. Keharusan ini merupakan tuntutan dari lingkungan, dari hubungan tersebut didapatkan nilai yang berkaitan dengan bermanfaat atau tidak bermanfaat bagi A maupun B.
- Permintaan dan perintah, hubungan antara A dan B lebih mem iliki valensi positif ketika lebih banyak menyertakan permintaan. Berbeda halnya dengan perintah yg bernuansa kekuasaan dan cenderung memiliki valensi negatif.
- Keuntungan dan kerugian, tergantung dari hasil yang diperoleh dari hasil relasi A terhadap B. Hubungan interpersonal akan berlangsung lebih lama apabila diperoleh keuntungan dan tidak akan berlangsung lama apabila diperoleh kerugian.
- Pengalaman, pengalaman yang diperoleh selama menjalin hubungan menimbulkan rasa suka dan tidak suka.
Dalam teori ini seseorang tertarik kepada orang lain disebabkan adanya pertimbangan untung rugi. Orang tertarik kepada orang lain karena orang lain tersebut mendatangkan keuntungan. Sebagai contoh ketika anda tertarik kepada teman kuliah anda karena banyak mendatangkan banyak keuntungan untuk anda. Dia sering memberi anda pinjaman catatan, dia bersedia mengantar anda kapanpun, ketiak mempunyai uang dia sering mentraktir anda.
Memulai hubungan
Faktor-faktor daya tarik :
1. Situasional
Seseorang tertarik kepada orang lain karena dilatarbelakangi oleh faktor situasional. Kondisi situasi yang menyebabkan sesorang secara spesifik suka pada orang lain yang terdiri atas :
2. Proximitas
Proximitas ini menim,bulkan daya tarik karena kedekatan nyata atau fisik. Seperti orang suka kepada orang lain karena dekat tempat tinggal, tempat kerja, dan tempat duduk.
3. interaksi
Jarak fungsional menyebakan adanya kedekatan yang memungkinkan terjadi interaksi. Dari proses interaksi yang berlangsung secara terus-menerus dapat menumbulkan daya tarik antara satu orang kepada orang lain.
3.Keakraban
Saling bertemu, sering melihat, dan kerap berbicara dapat menimbulkan kedekatan psikologi. Dalam keakraban ini ada suatu efek yang dinamankan “The mere exposure effect”, yaitu meningkatnya rasa suka karena seringnya bertemu dengan seseorang. Seperti memotret kenangan berulang-ulang sehingga menimbulkan rasa suka.
Faktor personal atau pribadi
Faktor personal atau pribadi memberika pengaruh kepada daya tarik seseorang kepada orang lain, diantaranya :
Daya tarik fisik
Daya tarik fisik yang dimaksud disini meliputi paras wajah, tinggi badan, dan penampilan pakaian. Daya tarik menimbulkan rasa suka karebna kontak awal pada umumnya melihat trlebih dahulu melihat fisik, penampilan, atau sesuatu yang mudah dulihat oleh orang lain.
Ketertarikan pribadi
Dapat menimbulkan daya tarik adalah ketegasan, keiklasan, kehangatan, kejujuran.
Kehangatan
Orang yang hangat kepada orang lain memiliki daya tarik tersendiri. Kehangatan menumbulkan daya tarik karena mempengaruhi kesan sebagai orang yang menyenangkan dimata orang lain.
Kesamaan
Kesamaan menimbulkan daya tarik. Mengapa ? karena kesanaan sering mendatangkan ganjaran. Orang yang sama dengan kita cenderung akan menyetujui dan mendukung kita. Dalm kesamaan itu ada suatu prinsip kesesuaian yang dinamankan matching principle. Maksudnya adalah dalam suatu pernikahan atau menjualin suatu hubungan, seseorang memiliki kecenderungan untuk memilih pasangan yang mempunyai kesamaan.
Hubungan peran , model peran dalam konflik dan adequacy peran dalam hubungan peran
Model peran
Model peran dalam hubungan interpersonal di sini di anggap sebagi panggung sandiwara .di sini semua orang di minta buat memainkan perannya sesuai dengan naskah yang sudah di buat oleh masyarakat .
Menurut Dahrendorf, konflik dibedakan menjadi 4 macam :
• konflik antara atau dalam peran sosial (intrapribadi), misalnya antara peranan-peranan dalam keluarga atau profesi (konflik peran (role))
• konflik antara kelompok-kelompok sosial (antar keluarga, antar gank).
• konflik kelompok terorganisir dan tidak terorganisir (polisi melawan massa).
• konflik antar satuan nasional (kampanye, perang saudara)
• konflik antar atau tidak antar agama
• konflik antar politik.
Akibat konflik
Hasil dari sebuah konflik adalah sebagai berikut :
• meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok (ingroup) yang mengalami konflik dengan kelompok lain.
• keretakan hubungan antar kelompok yang bertikai.
• perubahan kepribadian pada individu, misalnya timbulnya rasa dendam, benci, saling curiga dll.
• kerusakan harta benda dan hilangnya jiwa manusia.
• dominasi bahkan penaklukan salah satu pihak yang terlibat dalam konflik.
Peran Komunikasi Interpersonal Mengatasi Konflik
Seperti yang kita ketahui bahwa komunikasi merupakan faktor penting dalam kehidupan, karena tanpa adanya komunikasi kegiatan manusia tidak akan berjalan dengan baik. Artinya melalui komunikasi diharapkan dapat membawa hasil pertukaran informasi dan saling pengertian di antara orang–orang yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
Ukuran manajemen komunikasi interpersonal yang efektif tergantung pada informasi yang disampaikan serta kualitas hubungan yang dibangun. ”Keberhasilan dalam mencapai ketepatan penyampaian informasi ditentukan oleh sifat, mutu informasi yang disampaikan di mana hal ini selanjutnya juga ditentukan oleh pengertian, keterangan, pengaruh sikap, hubungan yang makin baik serta tindakan”.
Intimacy dan hubungan pribadi
Sebagai konsekuensi adanya daya tarik menyebabkan interaksi sosial antar individu menjadi spesifik atau terjalin hubungan intim. Orang-orang tertentu menjadi istimewa buat kita, sedangkan orang lain tidak. Orang-orang tertentu menjadi sangat dekat dengan kita, dibandingkan orang lain. Adapun bentik intim terdiri dari persaudaraan, persahabatan, dan percintaan. Lebi h jauh mengenai bentuk-bentuk hubungan intim tersebut daoat dijelaskan pada bagian berikut :
1. Persaudaraan
Hubungan intik ini didasarkan pada hubungan darah. Hunungan intim interpersonal dalam persaudaraan terdapat hubungan inti ssperti dalam keluarga kecil. Pada persaudaraan itu didlamnya terkandung proximitas dan keakraban.
2. Persahabatan
Persahabatan biasanya terjadi pada dua individu yang didasarkan pada banyak persamaan. Utamanya persamaan usia. Hubungan dalam persahabatan tidak hanya sekedar teman, lebih dari itu diantara mereka terjalin interaksi yang sangat tinggi sehingga mempunyai kedekatan psikologis. Indikasi atau tanda-tanda bila dalam hubungan interpersonal terjadi persahabatan yaitu : sering bertemu, merasa bebas membuka diri, bebasmenyatakan emosi, dan saling tergantung diantara mereka.
3. Percintaan
Persabatan antar priab dan wanita bisa berubah mejadi cinta, jika dua individu itu merasa sebagai pasangan yang potensial seksual. Dalam suatu persahabatan, dapat melahirkan satu proses yang namanya jatuh cinta. Hal ini terjadi karena ada dua perbedaan mendasar antara persahabatan dan cinta.
I Intimacy dan
Pertumbuhan
Apapun
alasan untuk berpacaran, untuk bertumbuh dalam keintiman, yang terutama adalah
cinta. Keintiman tidak akan bertumbuh jika tidak ada cinta . Keintiman berarti
proses menyatakan siapa kita sesungguhnya kepada orang lain. Keintiman adalah
kebebasan menjadi diri sendiri. Keintiman berarti proses membuka topeng kita
kepada pasangan kita. Bagaikan menguliti lapisan demi lapisan bawang, kita pun
menunjukkan lapisan demi lapisan kehidupan kita secara utuh kepada pasangan
kita.
Keinginan
setiap pasangan adalah menjadi intim. Kita ingin diterima, dihargai, dihormati,
dianggap berharga oleh pasangan kita. Kita menginginkan hubungan kita menjadi
tempat ternyaman bagi kita ketika kita berbeban. Tempat dimana belas kasihan
dan dukungan ada didalamnya. Namun, respon alami kita adalah penolakan untuk
bisa terbuka terhadap pasangan kita. Hal ini dapat disebabkan karena :
(1)
kita tidak mengenal dan tidak menerima siapa diri kita secara utuh.
(2)
kita tidak menyadari bahwa hubungan pacaran adalah persiapan memasuki
pernikahan.
(3)
kita tidak percaya pasangan kita sebagai orang yang dapat dipercaya untuk
memegang rahasia.
(4)
kita dibentuk menjadi orang yang berkepribadian tertutup.
(5)
kita memulai pacaran bukan dengan cinta yang tulus .
Dalam hal inilah
keutamaan cinta dibutuhkan.
Sumber:
Suyono
Hadi. 2008. pengantar psikologi sosial 1. Yogyakarta: D&H
Pro Media Yogyakarta.
Walgito, B. 2003. Psikologi Sosial ( suatu pengantar ). Yogyakarta: Penerbit Andi.
http://iqbalmarisali.blogspot.com/2010/01/mengenal-analisis-transaksional-dalam.html
http://ittemputih.wordpress.com/2013/03/28/komunikasi-interpersonal/
http://psikologi.or.id/mycontents/uploads/2010/11/hubinterpersonal.pdf
Walgito, B. 2003. Psikologi Sosial ( suatu pengantar ). Yogyakarta: Penerbit Andi.
http://iqbalmarisali.blogspot.com/2010/01/mengenal-analisis-transaksional-dalam.html
http://ittemputih.wordpress.com/2013/03/28/komunikasi-interpersonal/
http://psikologi.or.id/mycontents/uploads/2010/11/hubinterpersonal.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar