• Arti Penting Stres
- Pengertian Stres
Stress adalah bentuk ketegangan dari fisik, psikis, emosi
maupun mental. Bentuk ketegangan ini mempengaruhi kinerja keseharian seseorang.
Bahkan stress dapat membuat produktivitas menurun, rasa sakit dan gangguan-gangguan
mental. Pada dasarnya, stress adalah sebuah bentuk ketegangan, baik fisik
maupun mental. Sumber stress disebut dengan stressor dan ketegangan yang di
akibatkan karena stress, disebut strain.
Stress sendiri dapat di bedakan menjadi dua kategori:
Eustress.
yakni stress yang menyenangkan karena didapat setelah menerima pujian atau penghargaan. Misalnya, baru saja kita mendapat penghargaan sebagai mahasiswa atau karyawan teladan tahun ini, mendapat juara dalam berbagai kontes dan lain sebagainya. Maka setelah mendapat pujian tersebut saya yakin akan ada stress dalam hidup si penerima penghargaan tersebut. Stress dalam artian, bagaimana untuk tetap bisa mempertahankan apa yang sudah kita raih tersebut. Kalau tuntutan ini bisa dipenuhi tidak jadi masalah. Namun kalau tidak, maka stress yang akan muncul menggantikannya. Ini yang perlu di waspadai.
Distress.
Yaitu stress yang diakibatkan oleh kondisi-kondisi yang tidak menyenangkan.
Misalnya, ketika kita di PHK dari tempat kerja, mutasi, karena kematian, perceraian,
beban kerja yang banyak dan lain sebagainya.
- Efek-efek stres
Ada beberapa efek strees yang dapat mempengaruhi performa
kita:
- Efek Subjektif: tidak sabar, agresif, frustasi, malu, murung, gugup dan menyendiri.
- Efek Perilaku: mudah emosional, sering mendapatkan kecelakaan, perokok berat, makan berlebihan atau tidak mau makan sama sekali.
- Efek Kognitif: tidak mampu berkonsentrasi, tidak mampu membuat keputusan, pelupa, sensitif terhadap kritikan dan suka menyangkal.
- Efek fisik: tekanan darah, mulut menjadi kering, sesak napas, gatal-gatal.
- Efek organisatoris: komunikasi antar personal yang lemah, kinerja menurun, membenci pekerjaan, absen kerja dan lain sebagainya.
-
General Adaptation Syndrom dari Hans Selye.
Reaksi
fisiologis tubuh terhadap perubahan-perubahan akibat stress disebut sebagai
general adaption syndrome, yang terdiri dari tiga fase:
a.
Alarm reaction(reaksi peringatan) pada fase ini tubuh dapat
mengatasi stressor(perubahan) dengan baik. Apabila ada rasa takut atau cemas atau khawatir
tubuh akan mengeluarkan adrenalin, hormon
yang mempercepat katabolisme untuk menghasilkan energi untuk persiapan
menghadapi bahaya mengacam. Ditambah dengan denyut jantung bertambah dan otot
berkontraksi.
b. The stage of resistance( reaksi pertahanan). Reaksi terhadap
stressor sudah mencapai atau melampaui tahap kemampuan tubuh. Pada
keadaan ini sudah dapat timbul
gejala-gejala psikis dan somatis. Respon ini disebut juga coping
mechanism. Coping berarti
kegiatan menghadapi masalah, misalnya kecewa diatasi dengan humor, rasa tidak senang dihadapi
dengan ramah dan sebagainya
c.
Stage of exhaustion( reaksi kelelahan). Pada fase ini gejala-gejala psikosomatik tampak dengan jelas. Gejala
psikosomatis antara lain gangguan penceranaan, mual, diare, gatal-gatal,
impotensi, exim, dan berbagai bentuk gangguan lainnya. Kadang muncul gangguan
tidak mau makan atau terlalu banyak makan.
-
Faktor individual & Sosial penyebab stres.
Ø Faktor Individu
Biasanya
yang menyebabkan diri individu mengalami stress berasal dari keadaan atau
kondisi keluarga,seperti salah pola asuh, broken home, keadaan ekonomi yang
sulit, serta kurangnya kecocokan dengan aturan keluarga. Itu semua hanya
sebagian kecil faktor individu yang menyebabkan stress.
Ø Faktor Sosial
Seseorang
mengalami stress bukan hanya karena faktor individu saja, melainkan dikarenakan
faktor sosialnya juga. Faktor sosial yang dimaksud seperti disebabkan karena
bencana alam (gempa bumi, tsunami, longsor, banjir, kebakaran, dan lain-lain).
Karena sebab-sebab itulah biasanya individu tersebut merasakan goncangan yang
sangat kuat dan jika individu tersebut tidak bias terima keadaan tersebut maka
akan menyebabkan seseorang mengalami stress.
•
Tipe stres Psikologis.
Tipe-tipe
stress terbagi menjadi empat, yaitu :
Ø Tekanan
Biasanya tekanan muncul tidak hanya dalam diri sendiri, mealinkan
di luar diri juga. Karena biasanya apa yang menjadi pandangan kita terkadang
bertentangan dengan pandangan orang tua, itu yang terkadang menjadi salah satu
tekanan psikologis bagi seorang anak yang akan menimbulkan stress pada anak
tersebut.
Ø Frustasi
Suatu kondisi psikologis yang tidak menyenangkan sebagai
akibat terhambatnya seseorang dalam mencapai apa yang diinginkannya.
Ø Konflik
Perbedaan pendapat, perbedaan cara pandang bahkan perbedaan
pandangan dalam mencapai suatu tujuan itu akan menimbulkan koflik. Biasanya
tidak hanya konflik dengan diri sendiri, banyak juga konflik ini terjadi antar
beberapa orang, kelompok, bahkna organisasi.
Ø Kecemasan
Khawatir, gelisah, takut dan
perasaan semacamnya itu merupakn suatu tanda atau sinyal seseorang mengalami
kecemasan. Biasanya kecemasan di timbulkan karena adanya rasa kurang nyaman,
rasa tidak aman atau merasa terancam pada dirinya.
• Symptom-Reducing Response Terhadap Stres
- Pengertian symptom - reducing
responses terhadap stress
Kehidupan
akan terus berjalan seiring dengan brjalannya waktu. Individu yang mengalami
stress tidak akan terus menerus merenungi kegagalan yang ia rasakan. Untuk itu
setiap individu memiliki mekanisme pertahanan diri masing-masing dengan
keunikannya masing-masing untuk mengurangi gejala-gejala stress yang ada.
- Mekanisme
Pertahanan Diri
- Indentifikasi
Indentifikasi
adalah suatu cara yang digunakan individu untuk mengahadapi orang lain dengan
membuatnya menjadi kepribadiannya, ia ingin serupa dan bersifat sama seperti
orang lain tersebut. Misalnya seorang mahasiswa yang menganggap dosen
pembimbingnya memiliki kepribadian yang menyenangkan, cara bicara yang ramah,
dan sebagainya, maka mahasiswa tersebut akan meniru dan berperilaku seperti
dosennya.
- Kompensasi
Seorang
individu tidak memperoleh kepuasan dibidang tertentu, tetapi mendapatkan
kepuasaan dibidang lain. Misalnya Andi memiliki nilai yang buruk dalam bidang
Matematika, namun prestasi olahraga yang ia miliki sangat memuaskan.
- Overcompensation / Reaction Formation
Perilaku
seseorang yang gagal mencapai tujuan dan orang tersebut tidak mengakui tujuan
pertama tersebut dengan cara melupakan serta melebih-lebihkan tujuan kedua yang
biasanya berlawanan dengan tujuan pertama. Misalnya seorang anak yang ditegur
gurunya karena mengobrol saat upacara, beraksi dengan menjadi sangat tertib
saat melaksanakan upacara san menghiraukan ajakan teman untuk mengobrol.
• Sublimasi
Sublimasi
adalah suatu mekanisme sejenis yang memegang peranan positif dalam
menyelesaikan suatu konflik dengan pengembangan kegiatan yang konstruktif.
Penggantian objek dalam bentuk-bentuk yang dapat diterima oleh masyarakat dan
derajatnya lebih tinggi. Misalnya sifat agresifitas yang disalurkan menjadi
petinju atau tukang potong hewan.
- Proyeksi
Proyeksi
adalah mekanisme perilaku dengan menempatkan sifat-sifat bain sendiri pada
objek diluar diri atau melemparkan kekurangan diri sendiri pada orang lain.
Mutu Proyeksi lebih rendah daripada rasionalisasi. Contohnya seorang anak tidak
menyukai temannya, namu n ia berkata temannya lah yang tidak menyukainya.
- Introyeksi
Introyeksi
adalah memasukan dalam diri pribadi dirinya sifat-sifat pribadi orang lain.
Misalnya seorang wanita mencintai seorang pria lalu ia memasukkan pribadi pria
tersebut ke dalam pribadinya.
- Reaksi Konversi
Secara
singkat mengalihkan koflik ke alat tubuh atau mengembangkan gejala fisik.
Misalnya belum belajar saat menjelang bel masuk ujan, seorang anak wajahnya
menjadi pucat berkeringat.
- Represi
Represi
adalah konflik pikiran, impuls-impuls yang tidak dapat diterima dengan paksaan
ditekan ke dalam alam tidak sadar dan dengan sengaja melupakan. Misalnya
seorang karyawan yang dengan sengaja melupakan kejadian saat ia di marahi oleh
bosnya tadi siang.
- Supresi
Supresi
yaitu menekan konflik impuls yang tidak dapat diterima secara sadar. Individu
tidak mau memikirkan hal-hal yang kurang menyenangkan dirinya. Misalnya dengan
berkata "Sebaiknya kita tidak membicarakan hal itu lagi."
- Denial
Denial
adalah mekanisme perilaku penolakan terhadap sesuatu yang tidak menyenangkan.
Misalnay seorang penderita diabetes memakan semua makanan yang menjadi
pantangannya.
- Regresi
Regresi
adalah mekanisme perilaku seorang yang apabila menghadapi konflik frustasi, ia
menarik diri dari pergaulan. Misalnya artis yang sedang digosipkan selingkuh
karena malu maka ia menarik diri dari perkumpulannya.
- Fantasi
Fantasi
adalah apabila seseorang menghadapi konflik-frustasi, ia menarik diri dengan
berkhayal/berfantasi, misalnya dengan lamunan. Contoh seorang pria yang tidak
memilki keberanian untuk menyatakan rasa cintanya melamunkan berbagai fantasi
dirinya dengan orang yang ia cintai.
- Negativisme
Adalah
perilaku seseorang yang selalu bertentangan / menentang otoritas orang lain
dengan perilaku tidak terpuji. Misalkan seorang anak yang menolak perintah
gurunya dengan bolos sekolah.
- Sikap Mengritik Orang Lain
Bentuk
pertahanan diri untuk menyerang orang lain dengan kritikan-kritikan. perilaku
ini termasuk perilaku agresif yang aktif. Misalkan seorang karyawan yang
berusaha menjatuhkan karyawan lain dengan adu argument saat rapat berlangsung.
-
Strategi Coping untuk Mengatasi Stress
- Menghilangkan stress mekanisme pertahanan dan penanganan yang berfokus pada masalah. Menurut Lazurus penanganan stress atau coping terdiri dari dua bentuk, yaitu :
- Coping yang berfokus pada masalah (problem focused coping) adalah istilah Lazurus untuk strategi kognitif untuk penanganan dtress atau coping yang digunakan oleh individu yang mengahadapi masalahnya dan berusaha menyelesaikannya.
- Coping yang berfokus pada emosi (problem focused coping) adalah isitlah Lazurus untuk strategi penanganan stress diaman individu memberikan respon terhadad situasi stress dengan cara emosional, terutama dengan menggunakan penialaian defensif.
- Strategi Penanganan stress denagn mendekat dan menghindar
- Strategi mendekati (approach strategies) meliputi usaha kognitif untuk memahami penyebab stress dan usaha untuk mengahadapi penyebab stress tersebut dengan cara mengahadapi penyebabnya atau konsekuensi yang ditimbulkannya secara langsung.
- Strategi menghindar (avoidance strategies) meliputi usaha kognitif untuk menyangkal atau meminimalisasikan penyebab stress dan usaha yang muncul dalam tingkah laku, untuk menarik diri atau menghindar dari penyebab stress.
• Pendekatan Problem Solving terhadap Stress
Salah satu cara dalam menangani stress yaitu menggunakan metode biofeddback,
tekniknya adalah mengetahui bagian-bagian tubuh mana yang terkena stress
kemudian belajar untuk menguasainya. Tekhnik ini menggunakan serangkaian alat
yang sangat rumit sebagai Feedback.
Melakukan
sugesti untuk diri sendiri juga dapat lebih efektif karena kita tahu bagaimana
keadaan diri kita sendri. Berikan sugesti-sugesti yang positif, semoga cara ini
akan berhasil ditambah dengan pendekatan secara spiritual (mengarah pada
Tuhan).
Meningkatkan
Toleransi Stress
Menigkatkan
toleransi terhadap stress dengan cara menigkatkan keterampilan / kemampuan diri
sendiri, baik secara fisik maupun psikis, misalnya secara psikis : menyadarkan
diri sendiri bahwa stress memang selalu ada dalam setiap aspek kehidupan dan
dialami oleh setiap orang, walaupun dalam bentuk dan intesitas yang berbeda.
Secara fisik : mengkonsumsi makanan dan minuman yang cukup gizi, menonton acara-acara
hiburan di televisi, berolahraga secara teratur, melakukan tai chi, yoga,
relaksasi otot, dan sebagainya.
Sumber:
http://www.psychologymania.com/2012/05/pengertian-stress.html
http://www.kudureti.com/2012/12/apa-itu-stress-dan-efeknya-pada-diri.html
idya-amanda-dhita.blogspot.com/2013/04/stress.html
http://www.kudureti.com/2012/12/apa-itu-stress-dan-efeknya-pada-diri.html
idya-amanda-dhita.blogspot.com/2013/04/stress.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar