Konsep Sehat, Sejarah Perkembangan Kesehatan Mental, Pendekatan Kesehatan Mental
Konsep sehat menurut Masyarakat awam mendefinisikan sehat sebagai keadaan yang enak , nyaman dan bahagia . Dan dapat melakukan pekerjaan sehari – hari dalam kondisi yang prima. Sedangkan sakit di definisikansebagai keadaan tubuh yang mengalami gangguan fisik sehingga timbul rasa dan perasaan yang tidak mengenakan , tidak nyaman dan tidak bisa melakukan pekerjaan sehari- hari .Konsep sehat sakit ini mengakar pada masyarakat luas dan berlaku bagi berbagai kalangan (pria dan wanita), dewasa dan anak-anak .
Sejarah perkembangan kesehatan mental pertama kali itu pada jaman nenek moyang yang mengalami gangguan mental seperti halnya homo sapiens sendiri . Mereka mengalami kecelakaan dan demam yang merusak mental . Jadilah manusia yang dengan rasa putus asa selalu berusaha buat menjelaskan tentang penyakit mental . Dengan kesehatan mental ini kita dapat bandingkan dengan mata uang yang mempunyai dua sisi yang di sisi satunya sakit dan yang di sisi satunya lagi baik . Di sisi ini dapat dilihat kemungkinan di kedua sisi itu kira kira 50:50 .
Pendekatan kesehatan mental terdiri dari 3 orientasi yaitu orientasi klasik,orientasi penyesuaian diri, orientasi pengembangan potensi.
Tulisan 2
Teori Kepribadian Sehat
Ada 3 jenis aliran teori kepribadian sehat yaitu :
Aliran Psikoanalisa.
- Menurut freud kepribadian yang sehat yaitu jika individu bergerak menurut pola perkembangan yang ilmiah.
- Kemampuan dalam mengatasi tekanan dan kecemasan, dengan belajar
- Mental yang sehat ialah seimbangnya fungsi dari superego terhadap id dan ego
- Tidak mengalami gangguan dan penyimpangan pada mentalnya
- Dapat menyesuaikan keadaan ddengan berbagai dorongan dan keinginan
Aliran Behavioristik
Kepribadian yang sehat menurut behavioristik:
2. Menekankan pada perilaku yang dipelajari dari pada perilaku yang tidak dipelajari. Behaviorisme menolak kecenderungan pada perilaku yang bersifat bawaan.
3. Memfokuskan pada perilaku binatang. Menurutnya, tidak ada perbedaan alami antara perilaku manusia dan perilaku binatang. Kita dapat belajar banyak tentang perilaku kita sendiri dari studi tentang apa yang dilakukan binatang.
Aliran Humanistik
Kepribadian yang sehat menurut humanistik, perilaku yang mengarah pada aktualisasi diri:
1) Menjalani hidup seperti seorang anak, dengan penyerapan dan konsentrasi sepenuhnya.
2) Mencoba hal-hal baru ketimbang bertahan pada cara-cara yang aman dan tidak berbahaya.
3) Lebih memperhatikan perasaan diri dalam mengevaluasi pengalaman ketimbang suara tradisi, otoritas, atau mayoritas.
4) Jujur ; menghindari kepura-puraan dalam “bersandiwara”.
5) Siap menjadi orang yang tidak popular bila mempunyai pandangan sebagian besar orang.
6) Memikul tanggung jawab.
7) Bekerja keras untuk apa saja yang ingin dilakukan.
8) Mencoba mengidentifikasi pertahanan diri dan memiliki keberanian untuk menghentikannya.
Tulisan 3
Penyesuaian Diri & Pertumbuhan
Penyesuaian diri
adalah proses mengubah diri sesuai dengan norma atau tuntutan lingkungan dimana
dia hidup agar dapat berhasil menghadapi kebutuhan-kebutuhan internal,
ketegangan, frustasi dan konflik sehingga tercapainya keharmonisan pada diri
sendiri serta lingkungannya dan akhirnya dapat diterima oleh kelompok dan
lingkungannya.
Ada beberapa
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan individu, yaitu:
1. Faktor Biologis
Semua manusia normal dan sehat pasti memiliki anggota tubuh yang
utuh seperti kepala, tangan , kaki dan lainya. Hal ini dapat menjelaskan bahwa
beberapa persamaan dalam kepribadian dan perilaku. Namun ada warisan biologis
yang bersifat khusus. Artinya, setiap individu tidak semua ada yang memiliki
karakteristik fisik yang sama.
2. Faktor Geografis
Setiap lingkungan fisik yang baik akan membawa kebaikan pula
pada penghuninya. Sehingga menyebabkan hubungan antar individu bisa berjalan
dengan baik dan mencimbulkan kepribadian setiap individu yang baik juga. Namun
jika lingkungan fisiknya kurang baik dan tidak adanya hubungan baik dengan
individu yang lain, maka akan tercipta suatu keadaan yang tidak baik pula.
3.
Faktor Kebudayaan Khusus
Perbedaan kebuadayaan dapat mempengaruhi kepribadian anggotanya.
Namun, tidak berarti semua individu yang ada didalam masyarakat yang memiliki
kebudayaan yang sama juga memiliki kepribadian yang sama juga.
Stres
Stress adalah bentuk ketegangan dari fisik, psikis, emosi
maupun mental. Bentuk ketegangan ini mempengaruhi kinerja keseharian seseorang.
Bahkan stress dapat membuat produktivitas menurun, rasa sakit dan gangguan-gangguan
mental. Pada dasarnya, stress adalah sebuah bentuk ketegangan, baik fisik
maupun mental. Sumber stress disebut dengan stressor dan ketegangan yang di
akibatkan karena stress, disebut strain.
Stress sendiri dapat di bedakan menjadi dua yaitu Eustress dan Distress.
Tipe-tipe stress terbagi menjadi empat, yaitu tekanan, frustasi, konflik, kecemasan.
Tulisan 5
Hubungan Interpersonal
1. Mengamati orang lain, hubungan interpersonal tergantung dari cara orang mengamati orang lain. Pengalaman pribadinya dan pengalaman dalam lingkungannya dijakdikan sebagai acuan dalam mengamati orang lain.
2. Orang lain sebagai pengamat, ketika seorang mengamati orang lain , perilaku yang dilakukan tersebut adalah perilaku interpersonal antar dua atau lebih individu.
3. Analisis tindakan sederhana.
4. Kausalitas personal dari interpersonal.
5. Hasrat, elemen yang berkaitan dengan dorongan yang harus dipunyai terlebih dahulu.
6. Sentimen, dalam hubungan interpersonal dapat menimbulkan rasa suka dan tidak suka.
Tulisan 6
Cinta dan Perkawinan
Cinta adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi. Dalam konteks filosofi cinta merupakan sifat baik yang mewarisi semua kebaikan, perasaan belas kasih dan kasih sayang. Pendapat lainnya, cinta adalah sebuah aksi/kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain, berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, memberikan kasih sayang, membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apapun yang diinginkan objek tersebut.
Perkawinan adalah ikatan sosial atau ikatan perjanjian hukum antar pribadi yang membentuk hubungan kekerabatan dan yang merupakan suatu pranata dalam budaya setempat yang meresmikan hubungan antar pribadi yang biasanya intim dan seksual.Perkawinan umumnya dimulai dan diresmikan dengan upacara pernikahan. Umumnya perkawinan dijalani dengan maksud untuk membentuk keluarga.
Tergantung
budaya setempat bentuk perkawinan bisa berbeda-beda dan tujuannya bisa
berbeda-beda juga. Tapi umumnya perkawinan itu ekslusif dan mengenal konsep
perselingkuhan sebagai pelanggaran terhadap perkawinan. Perkawinan umumnya
dijalani dengan maksud untuk membentuk keluarga. Umumnya perkawinan harus
diresmikan dengan pernikahan.
Tulisan 7
Pekerjaan dan Waktu Luang
Nilai pekerjaan adalah bahwa nilai dari apa yang kita
kerjakan sebenarnya sangat bergantung kepada cara berpikir kita terhadap
pekerjaan itu. Sekecil apapun pekerjaan yang kita lakukan, jika kita memahami
bahwa pekerjaan itu adalah bagian dari sebuah perencanaan besar, atau bahwa
pekerjaan itu adalah proses menuju terwujudnya sesuatu yang besar, maka tidak
akan lagi perasaan kecil dalam hati kita ketika mengerjakan pekerjaan itu.
Meluangkan waktu luang dengan hal-hal yang positif sangat
penting dan banyak cara, karena dengan kita melakukan hal-hal positif di waktu
luang bisa mengurangi rasa penat setelah melalukan pekerjaan yang cukup berat.
Dan cara-cara menggunakan waktu luang secara positif bisa dengan melakukan
olahraga, jalan-jalan, melakukan hobby masing-masing, atau juga bisa menulis
blog.
Tekan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar